Minggu, 20 Oktober 2019

Hard to breath

https://drive.google.com/uc?export=view&id=1E-kg1IcMWzVX3ZTgG3i9jRN3XbpfCgna
Terbangun
Sesak
Teringat
Rintik hujan turun di ujung mata
Membiarkannya lepas saja
Mengepakkan sayapnya
Terbang melanglang buana
Bersama indah yang baru

Lama membosankan
Lama tak lagi berharga
Lama pantas dicampakkan
Lama berhak tersakiti
Lama tidak lagi begitu penting
Lama, apa lagi yang bisa disenangi
Dia sudah lama
Sudah paham sekali semuanya
Lama ya lama dia tak butuh lagi

Saat ini, baru lebih menggoda
Lebih menyenangkan
Lebih mengesankan
Lebih menantang
Lebih menggairahkan
Lebih bersemangat
Lebih berkelas
Lebih lebih untuknya
Lebih, beralasan, berpindah
Bersembunyi di balik topeng kebosanan yang lama
Yang sudah biasa, yang sekarang bukan apa-apa

Lamaa.. sejak lama sampai baru
Tidak ada berubah
Mendoakan di setiap langkah
Mebahagiakan di setiap kesempatan
Meluangkan agar tak merasa sendiri
Tidak pernah menolak
Mengiyakan meski berat

Agar bahagia
Agar ada senyuman
Agar cukup paripurna
Agar tau, perjuangannya tak sendiri
Agar kuat kakinya melangkah
Agar lelah berganti senang
Air mata berganti kebahagiaan
pilu berganti tawa
Sendu dan ragu berganti..
Semua berganti..

Tapi salah, semua berganti..
Justru membuat salah berganti..
Semua itu membosankan..
Kemudian tiba-tiba dicukupkan
Dalam keadaan masih gusar
Didatangkan baru yang terang
Tentu....
Berpindah..
Klise, dikatakannya
Berhak dapat yang lebih baik
(AKU BUKAN KAMU)
Yakin aku begitu kalimat ahirnya
Karena sungguh tak ada lagi peduli
Karena bahkan sedikit pun tidak lagi menoleh ke belakang
Suram

Disiapkannya sayap baru
Indah gemilang, yang pantas dibawa dengan baru
Pantas..
Lebih pantas baginya untuk yang baru
yang tidak berjuang bersama
baru membawa banyak kebahagiaan
Cukup titik itu saja titik

Untuknya, tidak peduli, tidak penting itu lama
Perjuangan menyakitkan dan tak sebanding
Perjuangan yang tak berguna

Lama.. apa bisamu..
Setelah melangkah penuh darah
Penuh kesakitan dan harapan
Selama ini kau obati sendiri
Sungguh tidak ingin tambah membebani
Membahagiakan memprioritaskan menghormati menghargai menemani meyakinkan menguatkan yang tak sedikit pun dianggap?
Dinilai hanya, semua hanya bisa bisa saja.
Biasa-biasa saja. Tanpa mau tau.

Lama, dijawabnya, mendoakan, semoga teringat sedikit kenangan tentang kesederhanaan dan ketulusan. 
Membuatnya tak lagi tinggi dan lupa daratan.

Si AKU dijawab, AKU tak pernah minta DARIMU
Siapa AKU, mereka menerimaku, sebuah kesempatan besar, semua terhampar di depan AKU
Kebahagiaanku, kesuksesanku, kemenanganku,
Apa peduliku DARIMU
Maaf, Selamat tersakiti, bukan salah AKU
Kata AKU

Tak peduli AKU
Tak peduli AKU
Tak peduli AKU
..... (sebanyak akses komunikasi yang ditutup)


Bedroom.. Tues, 15 Oct 2019 02.17 AM

Comments:

Free Blog Template by June Lily